Jumat, 29 November 2013

Bukti Kebesaran dan Kebenaran Al-Qur’an



KATA PENGANTAR


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله رب العالمين والصلاةوالسلام على اشرف الأنبياءوالمرسلين سيدناومولنامحمدوعلى اله وصحبه اجمعين.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

         Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “Kebesaran, Bukti Kebenaran dan Jaminan Kesempurnaan Al-Qur’an” yang disusun dalam rangka pemenuhan tugas kelompok Mata Kuliah Materi Al-Qur’an Hadits yang di asuh oleh Bapak Mahmuddin, M.Pd.I
         Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan dan penyelesaian penelitian ini telah banyak mendapat bantuan dari beberapa pihak berupa bimbingan, dorongan, serta petunjuk-petunjuk. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang turut memberikan bimbingan dan dorongan serta perhatian yang diberikan kepada penulis dalam pembuatan makalah ini.
         Semoga apa yang telah diberikan kepada penulis mendapat ganjaran yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
                                               
Buntok,    Oktober 2012

Penulis,
DAFTAR  ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................      i
DAFTAR ISI.......................................................................................................     ii
BAB    I        PENDAHULUAN........................................................................      
A.    Latar Belakang Penelitian.........................................................     1
B.     Rumusan Masalah.....................................................................     1

BAB    II      PEMBAHASAN
A.    Kebesaran Al-Qur’an................................................................     2
B.     Bukti Kebenaran Al-Qur’an.....................................................    5
C.     Jaminan Kesempurnaan Al-Qur’an...........................................   12

BAB    III     PENUTUP.....................................................................................      
A.    Kesimpulan...............................................................................   14
B.     Saran-saran................................................................................   14

DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PEDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Al-Qur’an merupakan pokok pedoman hidup. Di dalamnya terdapat dasar hukum, pembeda antara yang haq dan bathil, kabar gembira dan ancaman, serta tentang kisah-kisah umat terdahulu.
Al-Qur’an memiliki kelebihan dibanding kitab-kitab terdahulu, karena merupakan penyempurna kitab pendahulunya. Di dalamnya terkandung keistimewaan, kebesaran, kebenaran dan kemurnian serta kesempurnaan.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang keagungan dan keistimewaan Al-Qur’an sehingga dapat menambah wawasan kita tentang Al-Qur’an.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa saja bukti kebasaran Al-Qur’an ?
2.      Apa saja bukti kebenaran Al-Qur’an ?
3.      Apa saja dalil-dalil tentang jaminan kesepurnaan Al-Qur’an ?











BAB II
PEMBAHASAN



A.    Bukti Kebesaran Al-Qur’an

1.      Pengertian Al-Qur’an
Secara Bahasa Qara’a mempunyai arti mengumpulkan dan menghimpun dan Qiraah berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain dalam satu ucapan yang tersusun rapi.[1]
Qur’an pada mulanya seperti Qiraah yaitu masdar dari kata Qara’a, Qiraatan dan Quranan. Allah SWT berfirman yang artinya Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya dan membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. Kata Qur’anah pada ayat di atas berarti Qiraatuhu (bacaannya/cara membacanya). Jadi kata itu adalah Masdar menurut Wazan Fu’lan dengan vokal u seperti Ghufran dan Syukran. Kita dapat mengatakan Qara’tuhu Quran Qiraatan wa Quranan artinya sama saja. Qur’an dikhususkan sebagai nama bagi kitab yang diturunkan kepada Muhammad Saw. sehingga Qur’an menjadi nama khas bagi kitab itu sebagai nama diri.
Secara gabungan kata itu dipakai untuk nama Qur’an secara keseluruhan begitu juga untuk penamaan ayat-ayatnya. Maka jika kita mendengar orang membaca ayat Qur’an kita boleh mengatakan bahwa ia sedang membaca Al Qur’an.
2.      Ayat-Ayat Tentang Kebesaran Al-Qur’an
Kebesaran Al-Qur’an termaktub jelas diantaranya:
a.       Al-Qur’an sebagai sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil) sesuai dengan Surah Al-Baqarah: 185
شَهْرُ رَمَضَانَ الذى أُنزِلَ فِيهِ القرآن هُدًى لّلنَّاسِ وبينات مِنَ الهدى وَ الفرقان فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ على سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ الله بِكُمُ اليسر وَلاَ يُرِيدُ بِكُمُ العسر وَلِتُكْمِلُواْ وَلِتُكَبّرُواْ الله وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
b.      Kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci  sesuai Surah Huud: 1
الرُّ(١) كِتَابٌ أُحْكِمَتْ آيَاتُهُ ثُمَّ فُصِلَتْ مِنْ لَّدُنْ حَكِيْمٍ خَبِيْرٍ
Alif laam raa, (Inilah) suatu Kitab yang ayat-ayatNya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci,[2] yang diturunkan dari sisi (Allah) yang Maha Bijaksana lagi Maha tahu.
c.       Al Quran merupakan penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman sesuai Surah Al Israa’: 82
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَلَا يَزِيْدُالظَّالِمِيْنَ اِلَّا خَسَارًا
Dan kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang  yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.
d.      Al Quran  diturunkan pada malam kemuliaan sesuai Surah Al-Qadr: 1
إِنَّ أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.[3]
3.      Hadits Tentang Kebesaran Al-Qur’an
a.       Dari shahabat Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu : Saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِه
Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya.” (HR. Muslim 804)
Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk membaca Al-Qur`an dengan bentuk perintah yang bersifat mutlak. Sehingga membaca Al-Qur`an diperintahkan pada setiap waktu dan setiap kesempatan. Lebih ditekankan lagi pada bulan Ramadhan. Nanti pada hari Kiamat, Allah subhanahu wata’ala akan menjadikan pahala membaca Al-Qur`an sebagai sesuatu yang berdiri sendiri, datang memberikan syafa’at dengan seizin Allah kepada orang yang rajin membacanya.


b.      Dari shahabat Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu : Saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
اقْرَءُوا الزَّهْرَاوَيْنِ : الْبَقَرَةَ وَسُورَةَ آلِ عِمْرَانَ؛ فَإِنَّهُمَا تَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ تُحَاجَّانِ عَنْ أَصْحَابِهِمَا، اقْرَءُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَا حَسْرَةٌ وَلاَ تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ
“Bacalah oleh kalian dua bunga, yaitu surat Al-Baqarah dan Surat Ali ‘Imran. Karena keduanya akan datang pada hari Kiamat seakan-akan keduanya dua awan besar atau dua kelompok besar dari burung yang akan membela orang-orang yang senantiasa rajin membacanya. Bacalah oleh kalian surat Al-Baqarah, karena sesungguhnya mengambilnya adalah barakah, meninggalkannya adalah kerugian, dan sihir tidak akan mampu menghadapinya.” (HR. Muslim 804)

B.     Bukti Kebenaran Al-Qur’an
1.      Kebenaran Al-Qur’an
Beberapa fakta yang baru dapat diungkapkan dengan teknologi abad ke- 21 ternyata telah dinyatakan Allah dalam Al Quran empat belas abad yang lalu. Hal ini menunjukkan bahwa Al Quran adalah salah satu bukti terpenting yang memungkinkan kita mengetahui keberadaan Allah. Dalam Al Quran, terdapat banyak bukti bahwa Al Quran berasal dari Allah, bahwa umat manusia tidak akan pernah mampu membuat sesuatu yang menyerupainya. Salah satu bukti ini adalah ayat-ayat (tanda-tanda) Al Quran yang terdapat di alam semesta. Sesuai dengan ayat “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?” (QS. Fushilat: 53), banyak informasi yang ada dalam Al Quran ini sesuai dengan yang ada di dunia eksternal.
Allah-lah yang telah menciptakan alam semesta dan karenanya memiliki pengetahuan mengenai semua itu. Bagi orang-orang beriman yang teliti, sungguh-sungguh, dan arif, banyak sekali informasi dan analisis dalam Al Quran yang dapat mereka lihat dan pelajari.
Meskipun demikian, perlu diingat bahwa Al Quran bukanlah buku ilmu pengetahuan. Al Quran juga memberi informasi dasar mengenai beberapa hal seperti penciptaan alam semesta, kelahiran manusia, struktur atmosfer, dan keseimbangan di langit dan di bumi. Kenyataan bahwa informasi dalam Al Quran tersebut sesuai dengan temuan terbaru ilmu pengetahuan modern adalah hal penting, karena kesesuaian ini menegaskan bahwa Al Quran adalah “firman Allah”, terdapat keserasian yang luar biasa antara pernyataan di dalam Al Quran dan dunia. Kehebatan Al-Quran Satu fakta tentang alam semesta sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur’an adalah bahwa langit terdiri atas tujuh lapis. “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” “Kemudian Dia menuju langit, dan langit itu masih merupakan asap. Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya.” Kata “langit”, yang kerap kali muncul di banyak ayat dalam Al Qur’an, digunakan untuk mengacu pada “langit” bumi dan juga keseluruhan alam semesta.
Dengan makna kata seperti ini, terlihat bahwa langit bumi atau atmosfer terdiri dari tujuh lapisan. Saat ini benar-benar diketahui bahwa atmosfir bumi terdiri atas lapisan-lapisan yang berbeda yang saling bertumpukan. Lebih dari itu, persis sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur’an, atmosfer terdiri atas tujuh lapisan. Dalam sumber ilmiah, hal tersebut diuraikan sebagai berikut: Para ilmuwan menemukan bahwa atmosfer terdiri diri beberapa lapisan. Lapisan-lapisan tersebut berbeda dalam ciri-ciri fisik, seperti tekanan dan jenis gasnya. Lapisan atmosfer yang terdekat dengan bumi disebut TROPOSFER. Ia membentuk sekitar 90% dari keseluruhan massa atmosfer. Lapisan di atas troposfer disebut STRATOSFER. LAPISAN OZON adalah bagian dari stratosfer di mana terjadi penyerapan sinar ultraviolet. Lapisan di atas stratosfer disebut MESOSFER. TERMOSFER berada di atas mesosfer. Gas-gas terionisasi membentuk suatu lapisan dalam termosfer yang disebut IONOSFER. Bagian terluar atmosfer bumi membentang dari sekitar 480 km hingga 960 km. Bagian ini dinamakan EKSOSFER. . (Carolyn Sheets, Robert Gardner, Samuel F. Howe; General Science, Allyn and Bacon Inc. Newton, Massachusetts, 1985, s. 319-322) Jika kita hitung jumlah lapisan yang dinyatakan dalam sumber ilmiah tersebut, kita ketahui bahwa atmosfer tepat terdiri atas tujuh lapis, seperti dinyatakan dalam ayat tersebut. 1. Troposfer 2. Stratosfer 3. Ozonosfer 4. Mesosfer 5. Termosfer 6. Ionosfer 7. Eksosfer Keajaiban penting lain dalam hal ini disebutkan dalam surat Fushshilat ayat ke-12, “… Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya.” Dengan kata lain, Allah dalam ayat ini menyatakan bahwa Dia memberikan kepada setiap langit tugas atau fungsinya masing-masing.
Sebagaimana dapat dipahami, tiap-tiap lapisan atmosfir ini memiliki fungsi penting yang bermanfaat bagi kehidupan umat manusia dan seluruh makhluk hidup lain di Bumi. Setiap lapisan memiliki fungsi khusus, dari pembentukan hujan hingga perlindungan terhadap radiasi sinar-sinar berbahaya; dari pemantulan gelombang radio hingga perlindungan terhadap dampak meteor yang berbahaya. Salah satu fungsi ini, misalnya, dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut: Atmosfir bumi memiliki 7 lapisan. Lapisan terendah dinamakan troposfir. Hujan, salju, dan angin hanya terjadi pada troposfir.
Adalah sebuah keajaiban besar bahwa fakta-fakta ini, yang tak mungkin ditemukan tanpa teknologi canggih abad ke-20, secara jelas dinyatakan oleh Al Qur’an 1.400 tahun yang lalu. 2. Bukti-Bukti Kebenaran Al-Quran Berbagai contoh di bawah ini, menunjukkan bukti-bukti kebenaran wahyu Al-Qur'an yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW tanpa bisa dibantah.
a.       Ditemukannya jasad Fir'aun. Artinya: "Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu (Fir'aun) supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami." (QS. 10:92)[4]
b.      Madu adalah Obat. Artinya: "kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan." (QS. 16:69)
c.       Air susu binatang, minuman yang lezat. Artinya: "Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya." (QS. 16:66)
d.      Segala yang hidup di muka bumi diciptakan dari air. Artinya : "Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (QS. 21:30)
e.       Fenomena berpasang-pasangan atas segala sesuatu. Artinya : "Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa-apa yang mereka tidak ketahui." (QS. 36:36) Qur-an yang berulang-ulang menyebut adanya pasangan dalam alam tumbuh-tumbuhan, juga menyebut adanya pasangan dalam rangka yang lebih umum, dan dengan batas-batas yang tidak ditentukan.
2.      Ayat-Ayat Tentang Bukti Kebenaran Al-Qur’an
a.       Surah Al-Baqarah: 2
ذلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيْهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ
Kitab[5] (Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.[6]




b.      Surah Al-Baqarah: 23
وَإِن كُنتُمْ فِى رَيْبٍ مّمَّا نَزَّلْنَا على عَبْدِنَا فَأْتُواْ بِسُورَةٍ مّن مِّثْلِهِ وادعوا شُهَدَاءكُم مِن دُونِ الله إِن كُنتُمْ صادقين
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), buatlah[7] satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.           
c.       Surah Al Maidah:48
وَأَنزَلْنَا إِلَيْكَ الكتاب بالحق مُصَدِّقاً لّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الكتاب وَمُهَيْمِناً عَلَيْهِ فاحكم بَيْنَهُمْ بِمَا أنزَلَ الله وَلاَ تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الحق لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجاً وَلَوْ شَاءَ الله لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً واحدة ولكن لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا ءاتاكم فَاسْتَبِقُوا الخَيْرَاتِ إلى الله مَرْجِعُكُمْ جَمِيعاً فَيُنَبّئُكُم بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
Dan kami Telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian[8] terhadap kitab-kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang Telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu,[9] kami berikan aturan dan jalan yang terang. sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang Telah kamu perselisihkan itu,
3.      Hadits Tentang Bukti Kebenaran Al-Qur’an
Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
القرآن حجة لك أو عليك
“Al-Qur`an itu bisa menjadi hujjah yang membelamu atau sebaliknya menjadi hujjah yang membantahmu.” (HR. Muslim)
Dalam hadits ini terdapat dalil bahwa tujuan terpenting diturunkannya Al-Qur`an adalah untuk diamalkan. Yakni agar mereka berupaya memahami makna-maknanya dan beramal dengannya. Tidak mungkin bisa beramal dengannya kecuali setelah tadabbur. Dengan tadabbur akan menghasilkan ilmu, sedangkan amal merupakan buah dari ilmu.

C.    Jaminan Kesempurnaan Al-Qur’an
Menurut Surah Al-An’am 114-115 yang artinya : “Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (Al Quran) kepadamu dengan terperinci? Orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Al Quran itu diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-ragu. Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia lah yang Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui.”
Allah menegaskan bahwa mencari hakim kepada selain Allah adalah tidak dibenarkan, karena hakim yang paling adil tidak lain adalah Allah Swt. untuk menghakim atau mengadili umat manusia, Allah Swt. telah menurunkan Al-Qur’an secara rinci, termasuk di dalamnya masalah peradilan dan masalah kehakiman, kita tinggal menerapkannya. Oleh karena itu tidaklah pantas bagi Nabi Muhammad untuk mencari hakim selain Allah swt. demikian pula umat islam, tidak diperkenankan mengambil hakim kepada selain Allah, yakni memutuskan suatu hukum tanpa landasan Al-Qur’an, padahal Al-Qur’an wajib diyakini akan kebenarannya dan tidak dapat diragukan lagi.
Ayat 115 dinyatakan bahwa kesempurnaan Al-Qur’an meliputi segala ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah swt. benar di dalam segala petunjuk-Nya dan adil di dalam ketetapan hukumnya. Tidak ada seorang pun yang mampu mengubah firman Allah sedikit pun.
1.      Ayat-Ayat Tentang Jaminan Kesempurnaan Al-Qur’an
a.       Surah Al Hijr: 9
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّ لَهُ لَحَافِظُوْنَ
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya.[10]
2.      Hadits Tentang Jaminan Kesempurnaan Al-Qur’an
وَحَدَّثَنِى عَنْ مَالِكٍ أَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ ».
Dari Malik Ra. Sesungguhnya Rasullullah Saw bersabda: “Telah kutinggalkan diantara kalian dua hal yang apabila kalian berpegang teguh pada keduannya maka kalian tidak akan tersesat, keduanya adalah Al-Qur’an dan Sunnah Nabi.”[11]
QS. Al-An’am 114-115
114. Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (Al Quran) kepadamu dengan terperinci? Orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Al Quran itu diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-ragu.
115. Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia lah yang Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui.
Dalam Ayat 114, Allah menegaskan bahwa mencari hakim kepada selain Allah adalah tidak dibenarkan, karena hakim yang paling adil tidak lain adalah Allah swt. untuk menghakim atau mengadili umat manusia, Allah swt. telah menurunkan Al-Qur’an secara rinci, termasuk di dalamnya masalah peradilan dan masalah kehakiman, kita tinggal menerapkannya. Oleh karena itu tidaklah pantas bagi nabi Muhammad untuk mencari hakim selain Allah swt. demikian pula umat islam, tidak diperkenankan mengambil hakim kepada selain Allah, yakni memutuskan suatu hukum tanpa landasan Al-Qur’an, padahal Al-Qur’an wajib diyakini akan kebenarannya dan tidak dapat diragukan lagi.
Ayat 115 dinyatakan bahwa kesempurnaan Al-Qur’an meliputi segala ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah swt. benar di dalam segala petunjuk-Nya dan adil di dalam ketetapan hukumnya. Tidak ada seorang pun yang mampu mengubah firman Allah sedikit pun.[12]


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Secara Bahasa Qara’a mempunyai arti mengumpulkan dan menghimpun dan Qiraah berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain dalam satu ucapan yg tersusun rapi. Qur’an pada mulanya seperti Qiraah yaitu masdar dari kata Qara’a, Qiraatan dan Quranan.
2.      Al-Qur’an merupakan kitab yang memiliki kebesaran dan keagungan sebagai petunjuk hidup manusia.
3.      Al-Qur’an merupakan kumpulan kebenaran baik dari sumbernya, kandungannya, maknanya maupun segi bahasanya.
4.      Allah menjamin kemurnian, kesempurnaan dan kelestarian Al-Qur’an.

B.     Saran-Saran
Makalah ini belumlah lengkap, untuk itu penulis mengharapkan  saran dan kritik dari pembaca guna menambah kualitas makalah ini.



DAFTAR PUSTAKA
T. Ibrahim. 2008. Penerapan Al-Qur’an Hadits. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Deni Ancala Hamdani, 2007, Kamus Al-Qur’an. Jakarta: Pustaka Ancala.
Quraish Shihab, 1996,  Membumikan Al-Quran Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, Cetakan 13, Jakarta: Mizan
مؤط مالك في باب النهي عن القبول با لقدر. Maktabah Syamilah Juz 5
http://sinosukecutrz.blogspot.com/2008/05/jaminan-kesempurna


[1] T. Ibrahim. 2008. Penerapan Al-Qur’an Hadits. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. 5
[2] diperinci atas beberapa macam, ada yang mengenai ketauhidan, hukum, kisah, akhlak, ilmu pengetahuan, janji dan peringatan dan lain-lain.
[3] Malam kemuliaan dikenal dalam bahasa Indonesia dengan malam Lailatul Qadr yaitu suatu malam yang penuh kemuliaan, kebesaran, Karena pada malam itu permulaan Turunnya Al Quran. Deni Ancala Hamdani, 2007, Kamus Al-Qur’an. Jakarta: Pustaka Ancala. Hal. 282
[4] Quraish Shihab, 1996,  Membumikan Al-Quran Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, Cetakan 13, Jakarta: Mizan. Hal. 96
[5] Tuhan menamakan Al Quran dengan Al Kitab yang di sini berarti yang ditulis, sebagai isyarat bahwa Al Quran diperintahkan untuk ditulis.
[6] Takwa yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-perintah-Nya; dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja.
[7] ayat Ini merupakan tantangan bagi mereka yang meragukan tentang kebenaran Al Quran itu tidak dapat ditiru walaupun dengan mengerahkan semua ahli sastera dan bahasa Karena ia merupakan mukjizat nabi Muhammad s.a.w.
[8] Al Quran adalah ukuran untuk menentukan benar tidaknya ayat-ayat yang diturunkan dalam kitab-kitab sebelumnya.
[9] Umat nabi Muhammad S.A.W. dan umat-umat yang sebelumnya.
[10] Ayat Ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran selama-lamanya.
[11] مؤط مالك في باب النهي عن القبول با لقدر. Maktabah Syamilah Juz 5 hal 297
[12] http://sinosukecutrz.blogspot.com/2008/05/jaminan-kesempurnaan-alquran.html
 






0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda